Badan Usaha Milik Desa Parit Baru, Kecamatan Sungai Raya berhasil mengelola usaha internet desa dengan omzet mencapai Rp1,5 miliar pertahun. Selain itu, BUMDes juga mampu menyerap puluhan tenaga kerja sehingga mengurangi angka pengangguran di Desa.
Bisnis yang menjanjikan ini bermula saat pandemi covid-19 melanda dunia termasuk Indonesia bahkan Kalimantan barat menjadi catatan penting dalam dunia usaha. Pasalnya pandemi covid-19 ini mematikan banyak usaha, seperti yang dialami oleh Badan Usaha Milik Desa Desa Parit Baru, Kecamatan Sungai Raya, Kubu Raya. Usaha jual beli material, sembako dan gula merah milik BUMDes Parit Baru harus disetop, karena minimnya modal dan rendahnya daya beli masyarakat.
Terbatasnya aktivitas masyarakat dan pemangkasan anggaran besar-besaran untuk penanganan pandemi menjadikan masyarakat lebih banyak beraktivitas secara online menggunakan teknologi informasi dan komunikasi termasuk penggunaan internet yang meningkat pesat. Berdasarkan hasil survei Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII), pengguna internet di Indonesia mencapai 215,63 atau setara dengan 78,19% dari total populasi Indonesia yang sebanyak 275,77 juta jiwa.
Melihat trend itu, maka pengurus BUMDes Bintang Baru Utama Desa Parit Baru memanfaatkan kesempatan ini sebagai peluang usaha dengan mengembangkan usaha internet desa. Direktur BUMDes Bintang Baru Utama, Sutaman mengatakan, pada awal memulai usaha internet desa, pihaknya dibantu permodalan mencapati Rp246 juta dari pihak ketiga yakni Trans Hybrid Communication (THC). Berjalannya waktu, usaha internet desa ini berkembang pesat, hingga saat ini, sudah ada sekitar 500 user pengguna internet desa yang dikembangkan oleh BUMDes Bintang Utama Baru.
penampakan gedung permanen milik BUMDes Bintang Baru Utama. (RRI/Muhammad Rokib)
Dari ratusan pengguna internet desa ini, BUMDes Bintang Baru Utama berhasil meraup omzet mencapai Rp1,5 miliar pertahun. Selain omzet yang meningkat, BUMDes Bintang Utama juga berhasil menyerap lapangan pekerjaan bagi pemuda dan masyarakat. Hingga kini sudah ada sekitar 39 dumber daya manusia terdiri dari pengurus inti, pengurus dan anggota serta tenaga kerja di BUMDes Bintang Baru Utama.
Kehadiran ini tentu, memberikan dampak positif terhadap daerah, selain mengurangi angka pengangguran juga mampu meningkatkan kesejahteraan masyarkat dan pendapatan asli daerah.
“Nah untuk income-nya di tahun 2024 itu naik menjadi Rp1,5 miliar, keuntungan kita tidak banyak ada di angka Rp23 juta. Oleh karena, tanggungan kami memang banyak termasuk membebaskan lahan dan pembangunan gedung kantor/sekretariat BUMDes ini dan untuk gaji pekerja, termasuk untuk operasional lainnya seperti listrik dan lain-lain. Intinya perolehannya cukup baik,” kata Sutaman.
Keberhasilan BUMDes Bintang Baru Utama ini juga mendapat respon positif dari pihak perbankan. Satu diantaranya ialah Bank BRI. Hingga saat ini, Desa Parit Baru telah diusulkan sebagai Desa BRILian oleh Bank BRI.
Kepala Kantor Cabang BRI Pontianak, Ardika Prasetyo. (RRI/Muhammad Rokib)
Kepala Kantor Cabang BRI Pontianak, Ardika Prasetyo mengatkaan, Desa BRILian ini merupakan program inkubasi yang diselenggarakan oleh Bank BRI untuk mengembangkan potensi desa melalui empat aspek utama yaitu penguatan BUMDes, digitalisasi, inovasi, dan sustainability yang bertujuan untuk menjadikan desa-desa sebagai model pengembangan yang inovatif, adaptif, mandiri, dan berkelanjutan.
“Yang masuk nominasi akan dikompetisikan di Jakarta, kalau juara akan mendapatkan hadian untuk pengembangan desa seperti CSR ke desa tersebut. Maka literasi digitalisasi dan inklusi keuangan yang paling penting inovasi dari desa. Semakin inovatif maka peluang menangnya juga besar,” ungkapnya.
Adapun kriteria untuk masuk Desa BRILian ialah harus memiliki BUMDes yang aktif, memiliki rekening Simpedes BRI dan memiliki produk unggulan desa. Jika sudah memenuhi syarat, maka bis mendaftar ke pihak BRI, nantinya BRI akan mengusulkan ke pusat. Dari berbagai syarat itu, sebenarnya telah dimiliki oleh BUMDes Bintang Baru Utama Desa Parit Baru sehingga optimis bisa menang.
Direktur BUMDes Bintang Utama Baru, Sutaman berharap melalui program Desa BRILian ini bisa mendapat perhatian serius dari pihak BRI, terutama dalam mensupport permodalan maupun kerja sama program dalam pengembangan usahanya.
“Andai ada program yang sesuai dengan kami, entah kerjasama investasi atau kerjasama lainnya. Saya yakin itu lebih sangat menguntungkan, hari ini saja investor kami yang dari pertama itu cukup beruntung. Nah kalau ini diambil oleh BRI tentu luar biasa, anggap saja lah kerjasama kemitraannya dalam bentuk pinjaman atau dalam bentuk investasi, terserah kami tinggal menyesuaikan kemitraan apa yang cocok untuk pertumbuhan usaha itu sendiri,” kata Sutaman.
Melalui bantuan permodalan ini, Sutaman berharap dapat mengembangkan lebih banyak potensi usaha. Ia mengakui dalam pengembangan usaha, tidak terlepas dari sisi permodalan sehingga hal ini benar-benar harus menjadi perhatisn serius dari pihak terkait termasuk perbankan.
Ia optimis, jika usaha yang dikelola oleh BUMDes terus berkembang, tentu akan mampu menyerap lebih banyak tenaga kerja bagi pemuda ataupun masyarakat desa. Selain itu, dari omzet yang dihasilkan dari usahanya, akan mampu mendokrak pertumbuhan ekonomi desa serta peningkatan asli daerah.
sumber: https://rri.co.id/umkm/1482092/usaha-internet-bumdes-parit-baru-raup-miliaran-rupiah